artikel berita Digoyang Samba - merupakan info terbaru bulan ini, dengan begitu kita akan mencoba membahas tentang ke unikan dari post artikel yang berjudul Digoyang Samba ini, nah untuk itu mari kita simak dahulu beberapa point penting dari hal yang akan dibicarakan ini nanti dibawah ini, yuuukk kita simak dan silahkan beri komentar anda
Setibanya di Rio de Janeiro kerap disebut Rio, hiruk pikuk akbar tengah berlangsung. Hari itu, enam sekolah akbar sedang sibuk mempersiapkan momen terpentingnya.
Sebanyak 4.000 orang dari masing-masing sekolah berbondong-bondong menuju Sambadrome, tempat mereka akan mengeksekusi penampilan yang sudah disiapkan selama setahun.
Mereka berangkat dari rumah masing-masing dengan mengenakan kostum; memenuhi jalanan, bus, dan kereta. Malam terpenting itu melibatkan 24.000 peserta dan 70.000 penonton, menjadikannya pesta terbesar di dunia: Rio Carnival!
Sambadrome merupakan tempat yang dibangun khusus untuk karnaval terbesar di Brazil. Jalanan sepanjang 700 meter itu di sisi kanan dan kirinya dibangun tribun dan ruangan-ruangan untuk menikmati R io Carnival yang berlangsung dari pukul 21.00 sampai 05.00 pagi.
Setiap sekolah samba memiliki waktu untuk mempertunjukkan aksinya selama 90 menit. Penampilan mereka dinilai oleh dewan juri dan pemenang diumumkan tiga hari sesudahnya.
Tahun ini peserta yang terakhir tampil adalah pemenang selama empat tahun berturut-turut, sekolah samba Beija-Flor. Malam itu banyak figur publik Brazil ikut berpartisipasi di sekolah-sekolah samba yang tampil, seperti pesepakbola Ronaldinho yang bergabung dengan Portela.
Tampak di antara penonton supermodel Gisele Bundchen, tak ketinggalan selebriti Hollywood seperti Jude Law, Will.i.am dan Pamela Anderson. Karnaval ini merupakan peleburan dari tiga unsur budaya yang ada di negara terbesar di Amerika Selatan.
Karnaval sendiri merupakan budaya yang diambil dari tradisi Katolik yang dibawa Portugis dalam menyambut Paskah, yang diadakan enam minggu sebelum paskah.
Musik samba yang dibawakan selama karnaval merupakan 'sumbangan' dari budaya Afrika, sementara kostum peserta banyak terinspirasi folklor suku asli, Amazon.
Berdekatan dengan Rio Carnival berlangsung juga diadakan karnaval jalanan Rio. Salah satu yang cukup terkenal adalah Banda de Ipanema yang diadakan di sepanjang jalanan di Pantai Ipanema.
Selain itu, secara bergantian karnaval jalanan ini diadakan di Copacabana, Leblon, dan Central. Di sinilah siapa pun dapat berpartisipasi mengikuti arak-arakan yang diiringi hentakan musik samba dari sore hingga malam hari.
Berpartisipasi di karnaval jalanan ini akan membuat Anda merasakan vibe dan keriaan karnaval yang sesungguhnya. Melihat Carioca-sebutan untuk penduduk Rio-selama minggu karnaval memberi kesan seakan-akan mereka hidup untuk samba dan berpesta. Dan mereka tahu betul bagaimana cara merayakan hidup.
Rio beriklim subropis dan memiliki dua musim, yaitu panas dan dingin. Puncak musim panas adalah Desember-Januari. Biasanya cuaca di bulan -bulan ini bercurah hujan cukup tinggi sehingga kurang tepat apabila Anda ingin berkegiatan di pantai.
Sementara, di puncak musim dingin yaitu antara Juli-Agustus, udara sedikit kering dan langit cerah tanpa awan. Kota ini menawarkan pantai-pantai indah. Sayang apabila Anda tidak datang di waktu yang tepat untuk menikmatinya.
Datanglah di sebelum puncak musim panas dan musim dingin, atau setelahnya. Anda akan mendapatkan sinar matahari yang hangat, dan air laut yang cukup nyaman di waktu waktu tersebut.
Pantai favorit adalah Copacabana. Selama minggu karnaval dan hari-hari libur lainnya, Copacabana dipadati wisatawan dan juga warga kota Rio untuk sekadar berjemur atau bermain voli.
Apabila Anda menginginkan pantai yang lebih sepi dan tenang, Ipanema dan Leblon adalah pilihannya. Bila diibaratkan Copacabana, Ipanema, dan Leblon, masing-masing adalah Kuta, Legian, dan Seminyak di Bali.
Copacabana ramai dan touristy, sementara Leblon lebih t enang dan eksklusif. Juga, jangan kaget apabila Anda melihat orang-orang berjalan di tengah kota, hanya mengenakan bikini atau pakaian renang menuju ke pantai.
Tak hanya pantai, Rio memiliki keunikan yang membuat iri kota-kota metropolitan mana pun: hutan urban terbesar di dunia. Dengan luas 3.200 hektar, Hutan Tijuca telah ditetapkan sebagai taman nasional untuk menyelamatkan hutan di Brazil yang sebagian besar telah beralih fungsi menjadi perkebunan kopi.
Di hutan yang berada di perbukitan ini, Anda dapat menikmati udara yang sejuk dan pemandangan yang indah. Salah satu tempat terbaik untuk melihat kota ini dari ketinggian adalah dari puncak Bukit Corcovado, yang masih bagian dari Tijuca.
Di puncak inilah terdapat patung Cristo Redentor atau Christ the Redeemer. Patung bergaya Art Deco ini terdapat di ketinggian 700 meter dan berdiri tegak setinggi 30 meter.
Sepanjang jalan menuju puncak Corcovado, terdapat banyak pohon jaca yang ratusan tahun lalu dibawa Portugis dari India. Buah pohon ini menarik banyak turis; tak sedikit yang repot memotret dari dalam kereta ketika sang masinis berhenti dan menjelaskan asal-usul buah ini.
Ini membuat saya tersenyum geli sambil membayangkan gudeg buatan nenek. Saya yakin, warga Indonesia mana pun tidak akan heran melihatnya, karena buah jaca tak lain adalah nangka.
Berwisata ke Brazil memerlukan sedikit pengetahuan tentang bahasa Portugis. Bahasa Inggris rupanya kurang 'laku' bagi masyarakat di satu-satunya negara berbahasa Portugis di Amerika Selatan itu.
Jadi, tidak ada salahnya membeli kamus percakapan sederhana untuk membantu Lion berkomunikasi, kecuali Anda ingin menikmati momen-momen "lost in translation". Tak perlu khawatir, warga Rio umumnya ramah dan akan mencoba memahami yang Anda katakan.
Ucapkan 'obrigado' untuk berterima kasih dan 'tchau tchau' untuk berpisah dengan tall, thin, young and lovely girl from Ip anema.
(Majalah Esquire Indonesia, Edisi Juli 2011)